Minggu, 06 April 2014

Pengaruh Budaya Organisasi dan Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan



Pengaruh Budaya Organisasi dan Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan

BAB I

PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang

Budaya organisasi merupakan falsafah, ideologi, nilai-nilai,anggapan, keyakinan, harapan, sikap dan norma-norma yang dimiliki secara bersamaserta mengikat dalam suatu komunitas tertentu. Secara spesifik budaya dalamorganisasi akan ditentukan oleh kondisi team work, leaders dan characteristic oforganization serta administration process yang berlaku. Mengapa budaya organisasipenting, karena merupakan kebiasaan-kebiasaan yang terjadi dalam hirarki organisasiyang mewakili norma-norma perilaku yang diikuti oleh para anggota organisasi.Budaya yang produktif adalah budaya yang dapat menjadikan organisasi menjadikuat dan tujuan perusahaan dapat terakomodasi. (Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Motivasi DanKepuasan Kerja Serta Kinerja Karyawan Pada Sub SektorIndustri Pengolahan Kayu Skala MenengahDi Jawa Timur;H.Teman Koesmono;2011)

Berkaitan dengan kepemimpinan, beberapa perubahan besar di struktur organisasi departemenpernah dilakukan, yakni dengan membuka posisi tambahan untuk tenaga penyelia. Dipenghujungtahun 2006 (sebanyak 16 posisi) dinilai manajemen diperlukan untuk mengimplementasikan strategi perusahaan dalam mengembangkan produksi. Kepemimpinan para penyelia baru mulaidiuji ketika terjadi peristiwa pemogokan pada bulan November tahun 2007 yang menyebabkanterganggunya produksi selama 7 hari.

Aksi tersebut didukung oleh sebagian besar karyawan di divisi Tambang, khususnya posisi operator, menuntut empat opsi yaitu revisi formula profit sharing dengan perbandingan formula yang lama untuk operating earning (keuntungan Operasi) senilai 35 juta dollar AS, bonus khusus yang merupakan kompensasi atas keuntungan perusahaan, dana kompensasi peralihan ke CVRD – Inco Ltd serta rekruitmen dan promosi jabatan untuk memperbaiki sistem penerimaan karyawan baru dengan tetap memperhatikan SDM tenaga Lokal.(Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan dan Kinerja Perusahaan; Nana Suryana, Siti Haerani dan Muhammad Idrus Taba; 2010)

Berdasarkan pemaparan dari jurnal ilmiah terdahulu diatas, penulis tertarik untuk mengkaji ulang bidang kajian tersebut dengan judul “Pengaruh Budaya Organisasi dan Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan”


1.2 Batasan Masalah

Dalam penulisan ini, untuk mempermudah penulis dalam pengamatan, maka penulis akan membatasi permasalahan dalam penelitian ini hanya mengenai tentang ada atau tidaknya pengaruh budaya organisasi dan kepemimpinan terhadap kepuasan kerja karyawan.


1.3 Perumusan Masalah
1.     Apakah budaya organisasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan?
2.     Apakah kepemimpinan berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan?
3.     Apakah budaya organisasi dan kepemimpinan secara bersama-sama berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan?

1.4 Tujuan Penelitian
1.     Untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan.
2.     Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan terhadap kepuasan kerja karyawan.
3.     Untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi dan kemimpinan secara bersama-sama terhadap kepuasan kerja karyawan.

1.5 Kerangka Penelitian

Variabel yang di gunakan dalam penelitian :

A. Variabel independent (variabel bebas)

Pada penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah budaya organisasi dan kepemimpinaan yang di lambangkan dengan X.
Tabel 1.1
Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel
Jenis
X1
Budaya Organisasi
X2
Kepemimpinan


B. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Yang menjadi variabel terikat pada penelitian ini adalah kepuasan kerja karyawan yang di lambangkan dengan Y

Sehingga di dapatkan model sebagai berikut :

Y = a + b1 X1+ b2 X2+ ε

                                                                       

1.6              1.6 Sistematika Penulisan
*        Bab 1               : Pendahuluan
*        Bab 2               : Tinjauan Pustaka
*        Bab 3               : Metodologi Penelitian
*        Bab 4               : Hasil Pembahasan
*        Bab 5               : Penutup
5.1       : Kesimpulan
5.2       : Saran



BAB II
TELAAH PUSTAKA
2.1 Budaya Organisasi

Dalam kehidupan sehari-hari seseorang tidak akan terlepas dari lingkungannya.Kepribadian seseorang akan dibentuk pula oleh lingkungannya dan agar kepribadiantersebut mengarah kepada sikap dan perilaku yang positif tentunya harus didukungoleh suatu norma yang diakui tentang kebenarannya dan dipatuhi sebagai pedomandalam bertindak. Pada dasarnya manusia atau seseorang yang berada dalamkehidupan organisasi berusaha untuk menentukan dan membentuk sesuatu yangdapat mengakomodasi kepentingan semua pihak, agar dalam menjalankanaktivitasnya tidak berbenturan dengan berbagai sikap dan perilaku dari masing-masingindividu. Sesuatu yang dimaksud tidak lain adalah budaya dimana individuberada, seperti nilai, keyakinan, anggapan, harapan dan sebagainya.

Glaser et al. (1987); Budaya organisasi seringkali digambarkan dalam arti yangdimiliki bersama. Pola-pola dari kepercayaan, simbol-simbol, ritual-ritual dan mitos-mitosyang berkembang dari waktu ke waktu dan berfungsi sebagai perekat yangmenyatukan organisasi. Beraneka ragamnya bentuk organisasi atau perusahaan,tentunya mempunyai budaya yang berbeda-beda hal ini wajar karena lingkunganorganisasinya berbeda-beda pula misalnya perusahaan jasa, manufaktur dan trading.Hofstede (1986:21); Budaya merupakan berbagai interaksi dari ciri-ciri kebiasaan yang mempengaruhi kelompok-kelompok orang dalam lingkungannya. MenurutBeach (1993:12); Kebudayaan merupakan inti dari apa yang penting dalamorganisasi. Seperti aktivitas memberi perintah dan larangan serta menggambarkansesuatu yang dilakukan dan tidak dilakukan yang mengatur perilaku anggota. Jadibudaya mengandung apa yang boleh dilakukan atau tidak boleh dilakukan sehinggadapat dikatakan sebagai suatu pedoman yang dipakai untuk menjalankan aktivitasorganisasi. Pada dasarnya Budaya organisasi dalam perusahaan merupakan alatuntuk mempersatukan setiap invidu yang melakukan aktivitas secara bersama-sama.Kreitner dan Kinicki (1995:532); mengemukakan bahwa budaya orgainsasi adalahperekat social yang mengingat anggota dari organisasi. Nampaknya agar suatukarakteristik atau kepribadian yang berbeda-beda antara orang yang satu denganorang yang lain dapat disatukan dalam suatu kekuatan organisasi maka perlu adanyaprekat sosial.

Pendapat Bliss (1999) mengatakan bahwa didalam budaya terdapat kesepakatanyang mengacu pada suatu sistem makna secara bersama, dianut oleh anggotaorganisasi dalam membedakan organisasi yang satu dengan yang lainnya. Lainhalnya dengan Robbins (1996:289); budaya organisasi merupakan suatu persepsibersama yang dianut oleh anggota-anggota organisasi, dan merupakan suatu sistem makna bersama.

Mengingat budaya organisasi merupakan suatu kespakatan bersama paraanggota dalam suatu organisasi atau perusahaan sehingga mempermudah lahirnyakesepakatan yang lebih luas untuk kepentingan perorangan. Keutamaan budayaorganisasi merupakan pengendali dan arah dalam membentuk sikap dan perilakumanusia yang melibatkan diri dalam suatu kegiatan organisasi. Secara individumaupun kelompok seseorang tidak akan terlepas dengan budaya organisasi dan padaumumnya mereka akan dipengaruhi oleh keaneka ragaman sumber-sumber daya yangada sebagai stimulus seseorang bertindak.

Berbagai tindakan yang dilakukan oleh seseorang tentunya berbeda-beda dalambentuk perilakunya. Dalam organisasi implementasi budaya dirupakan dalam bentukperilaku artinya perilaku individu dalam organisasi akan diwarnai oleh budayaorganisasi yang bersangkutan. Arnold dan Feldman (1986:24); perilaku individuberkenaan dengan tindakan yang nyata dilakukan oleh seseorang dapat diartikanbahwa dalam melakukan tindakan seseorang pasti akan tidak terlepas dari perilakunya.


2.2 Gaya Kepemimpinan

Kepemimpinan merupakan tulang punggung pengembangan organisasi karenatanpa kepemimpinan yang baik akan sulit menapai tujuan organisasi. Jika seorangpemimpin berusaha untuk mempengaruhi perilaku orang lain maka orang tersebut perlumemikirkan gaya kepemimpinannya.

Menurut Tampubolon, (dalam Regina :2010) Gaya kepemimpinan adalah perilakudan strategi, sebagai hasil kombinasi dari falsafah, ketrampilan, sifat, sikap, yang seringditerapkan seorang pemimpin ketika ia mencoba mempengaruhi kinerja bawahannya.


2.3 Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja dalam suatu perusahaan sangat penting untuk diperhatikanmanajemen. Meskipun lingkungan kerja tidak melaksanakan proses produksi dalam suatuperusahaan, namun lingkungan kerja mempunyai pengaruh langsung terhadap parakaryawan yang melaksanakan proses produksi tersebut. Lingkungan kerja yangmemusatkan bagi karyawannya dapat meningkatkan prestasi kerja. Sebaliknyalingkungan kerja yang tidak memadai akan dapat menurunkan presatasi kerja danakhirnya menurunkan produktivitas karyawan. Menurut Veithzal Rivai (dalam Leonardus; 2010) lingkungan kerja merupakan elemen-elemen organisasi sebagai sistem sosial yangmempunyai pengaruh yang kuat di dalam pembentukan perliaku individu pada organisasidan berpengaruh terhadap prestasi organisasi adanya sarana dan prasarana kerja yangsesuai dengan sifat tugas yang harus diselesaikan merupakan kondisi kerja yang kondusif.


2.4 Kepuasan Kerja

Menurut T. Hani Handoko (2002:193) kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dimana karyawan memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Ini tampak dari sikap positif karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapinya dalam lingkungannya. Semakin tinggi penilaian terhadap kegiatan dirasakan sesuai dengan keinginan individu, maka makin tinggi kepuasannya terhadap kegiatan tersebut. Dengan kata lain, kepuasan merupakan evaluasi yang menggambarkan seseorang atas perasaan sikapnya senang atau tidak senang, puas atau tidak puas dalam melakukan pekerjaannya.


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode pengumpulan data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan data sekunder, data yang di peroleh berasal dari jurnal-jurnal penelitian terdahulu untuk di uji kembali. 

3.2 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap perumusan masalah yang perlu di uji kebenarannya. Berdasarkan telaah pustaka diatas maka penulis mencoba untuk merumuskan hipotesis untuk di uji kebenarannya. Adapun Hipotesisnya adalah sebagai berikut:

H0 = Tidak ada perngaruh antara budaya organisasi, gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja.
Ha = Ada Pengaruh antara budaya organisasi,gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja.


3.3 Data dan Variabel-variabel Penelitian
1.      Variabel Bebas (Independent Variable)
Pada penelitian ini yang termasuk dalam variabel bebas adalah budaya organisasi, gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja yang di lambangkan dengan X

Tabel 1.1 Variabel Penelitian
Variabel
Jenis
X1
Budaya Organisasi
X2
Gaya Kepemimpinan
X3
Lingkungan Kerja


2.      Variabel Terikat (Dependent Variable)
Pada penelitian ini yang termasuk variabel terikat adalah kepuasan kerja pegawai yang dilambangkan dengan Y. Sehingga di dapatkan model penelitian sebagai berikut :

Y = a + b1 X1+ b2 X2 + b3 X3