Pengaruh Budaya Organisasi dan
Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Budaya
organisasi merupakan falsafah, ideologi, nilai-nilai,anggapan, keyakinan,
harapan, sikap dan norma-norma yang dimiliki secara bersamaserta mengikat dalam
suatu komunitas tertentu. Secara spesifik budaya dalamorganisasi akan
ditentukan oleh kondisi team work, leaders dan characteristic oforganization
serta administration process yang berlaku. Mengapa budaya organisasipenting,
karena merupakan kebiasaan-kebiasaan yang terjadi dalam hirarki organisasiyang
mewakili norma-norma perilaku yang diikuti oleh para anggota organisasi.Budaya
yang produktif adalah budaya yang dapat menjadikan organisasi menjadikuat dan
tujuan perusahaan dapat terakomodasi. (Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap
Motivasi DanKepuasan Kerja Serta Kinerja Karyawan Pada Sub SektorIndustri
Pengolahan Kayu Skala MenengahDi Jawa Timur;H.Teman Koesmono;2011)
Berkaitan
dengan kepemimpinan, beberapa perubahan besar di struktur organisasi
departemenpernah dilakukan, yakni dengan membuka posisi tambahan untuk tenaga
penyelia. Dipenghujungtahun 2006 (sebanyak 16 posisi) dinilai manajemen
diperlukan untuk mengimplementasikan strategi perusahaan dalam mengembangkan
produksi. Kepemimpinan para penyelia baru mulaidiuji ketika terjadi peristiwa
pemogokan pada bulan November tahun 2007 yang menyebabkanterganggunya produksi
selama 7 hari.
Aksi
tersebut didukung oleh sebagian besar karyawan di divisi Tambang, khususnya
posisi operator, menuntut empat opsi yaitu revisi formula profit sharing dengan
perbandingan formula yang lama untuk operating earning (keuntungan Operasi)
senilai 35 juta dollar AS, bonus khusus yang merupakan kompensasi atas
keuntungan perusahaan, dana kompensasi peralihan ke CVRD – Inco Ltd serta
rekruitmen dan promosi jabatan untuk memperbaiki sistem penerimaan karyawan
baru dengan tetap memperhatikan SDM tenaga Lokal.(Pengaruh Kepemimpinan dan
Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan dan Kinerja Perusahaan; Nana
Suryana, Siti Haerani dan Muhammad Idrus Taba; 2010)
Berdasarkan
pemaparan dari jurnal ilmiah terdahulu diatas, penulis tertarik untuk mengkaji
ulang bidang kajian tersebut dengan judul “Pengaruh Budaya Organisasi dan
Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan”
1.2 Batasan
Masalah
Dalam
penulisan ini, untuk mempermudah penulis dalam pengamatan, maka penulis akan
membatasi permasalahan dalam penelitian ini hanya mengenai tentang ada atau
tidaknya pengaruh budaya organisasi dan kepemimpinan terhadap kepuasan kerja
karyawan.
1.3
Perumusan Masalah
1. Apakah budaya organisasi berpengaruh
terhadap kepuasan kerja karyawan?
2. Apakah kepemimpinan berpengaruh
terhadap kepuasan kerja karyawan?
3. Apakah budaya organisasi dan
kepemimpinan secara bersama-sama berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan?
1.4 Tujuan
Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh budaya
organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan.
2. Untuk mengetahui pengaruh
kepemimpinan terhadap kepuasan kerja karyawan.
3. Untuk mengetahui pengaruh budaya
organisasi dan kemimpinan secara bersama-sama terhadap kepuasan kerja karyawan.
1.5 Kerangka
Penelitian
Variabel
yang di gunakan dalam penelitian :
A. Variabel
independent (variabel bebas)
Pada
penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah budaya organisasi dan
kepemimpinaan yang di lambangkan dengan X.
Tabel 1.1
Variabel Bebas (Independent
Variable)
Variabel
|
Jenis
|
X1
|
Budaya
Organisasi
|
X2
|
Kepemimpinan
|
B. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Yang menjadi variabel terikat pada penelitian ini adalah kepuasan kerja karyawan yang di lambangkan dengan Y
Sehingga di dapatkan model sebagai berikut :
Y = a + b1 X1+ b2 X2+ ε
1.6
1.6 Sistematika Penulisan
*
Bab 1
: Pendahuluan
*
Bab
2
: Tinjauan Pustaka
*
Bab
3
: Metodologi Penelitian
*
Bab
4
: Hasil Pembahasan
*
Bab
5
: Penutup
5.1
: Kesimpulan
5.2
: Saran
BAB II
TELAAH PUSTAKA
2.1 Budaya Organisasi
Dalam
kehidupan sehari-hari seseorang tidak akan terlepas dari
lingkungannya.Kepribadian seseorang akan dibentuk pula oleh lingkungannya dan
agar kepribadiantersebut mengarah kepada sikap dan perilaku yang positif
tentunya harus didukungoleh suatu norma yang diakui tentang kebenarannya dan
dipatuhi sebagai pedomandalam bertindak. Pada dasarnya manusia atau seseorang
yang berada dalamkehidupan organisasi berusaha untuk menentukan dan membentuk
sesuatu yangdapat mengakomodasi kepentingan semua pihak, agar dalam
menjalankanaktivitasnya tidak berbenturan dengan berbagai sikap dan perilaku
dari masing-masingindividu. Sesuatu yang dimaksud tidak lain adalah budaya
dimana individuberada, seperti nilai, keyakinan, anggapan, harapan dan
sebagainya.
Glaser et
al. (1987); Budaya organisasi seringkali digambarkan dalam arti yangdimiliki
bersama. Pola-pola dari kepercayaan, simbol-simbol, ritual-ritual dan
mitos-mitosyang berkembang dari waktu ke waktu dan berfungsi sebagai perekat
yangmenyatukan organisasi. Beraneka ragamnya bentuk organisasi atau
perusahaan,tentunya mempunyai budaya yang berbeda-beda hal ini wajar karena
lingkunganorganisasinya berbeda-beda pula misalnya perusahaan jasa, manufaktur
dan trading.Hofstede (1986:21); Budaya merupakan berbagai interaksi dari
ciri-ciri kebiasaan yang mempengaruhi kelompok-kelompok orang dalam
lingkungannya. MenurutBeach (1993:12); Kebudayaan merupakan inti dari apa yang
penting dalamorganisasi. Seperti aktivitas memberi perintah dan larangan serta
menggambarkansesuatu yang dilakukan dan tidak dilakukan yang mengatur perilaku
anggota. Jadibudaya mengandung apa yang boleh dilakukan atau tidak boleh
dilakukan sehinggadapat dikatakan sebagai suatu pedoman yang dipakai untuk
menjalankan aktivitasorganisasi. Pada dasarnya Budaya organisasi dalam
perusahaan merupakan alatuntuk mempersatukan setiap invidu yang melakukan
aktivitas secara bersama-sama.Kreitner dan Kinicki (1995:532); mengemukakan
bahwa budaya orgainsasi adalahperekat social yang mengingat anggota dari
organisasi. Nampaknya agar suatukarakteristik atau kepribadian yang
berbeda-beda antara orang yang satu denganorang yang lain dapat disatukan dalam
suatu kekuatan organisasi maka perlu adanyaprekat sosial.
Pendapat
Bliss (1999) mengatakan bahwa didalam budaya terdapat kesepakatanyang mengacu
pada suatu sistem makna secara bersama, dianut oleh anggotaorganisasi dalam
membedakan organisasi yang satu dengan yang lainnya. Lainhalnya dengan Robbins
(1996:289); budaya organisasi merupakan suatu persepsibersama yang dianut oleh anggota-anggota
organisasi, dan merupakan suatu sistem makna bersama.
Mengingat
budaya organisasi merupakan suatu kespakatan bersama paraanggota dalam suatu
organisasi atau perusahaan sehingga mempermudah lahirnyakesepakatan yang lebih
luas untuk kepentingan perorangan. Keutamaan budayaorganisasi merupakan
pengendali dan arah dalam membentuk sikap dan perilakumanusia yang melibatkan
diri dalam suatu kegiatan organisasi. Secara individumaupun kelompok seseorang
tidak akan terlepas dengan budaya organisasi dan padaumumnya mereka akan
dipengaruhi oleh keaneka ragaman sumber-sumber daya yangada sebagai stimulus
seseorang bertindak.
Berbagai
tindakan yang dilakukan oleh seseorang tentunya berbeda-beda dalambentuk
perilakunya. Dalam organisasi implementasi budaya dirupakan dalam
bentukperilaku artinya perilaku individu dalam organisasi akan diwarnai oleh
budayaorganisasi yang bersangkutan. Arnold dan Feldman (1986:24); perilaku
individuberkenaan dengan tindakan yang nyata dilakukan oleh seseorang dapat
diartikanbahwa dalam melakukan tindakan seseorang pasti akan tidak terlepas
dari perilakunya.
2.2 Gaya
Kepemimpinan
Kepemimpinan
merupakan tulang punggung pengembangan organisasi karenatanpa kepemimpinan yang
baik akan sulit menapai tujuan organisasi. Jika seorangpemimpin berusaha untuk
mempengaruhi perilaku orang lain maka orang tersebut perlumemikirkan gaya
kepemimpinannya.
Menurut
Tampubolon, (dalam Regina :2010) Gaya kepemimpinan adalah perilakudan strategi,
sebagai hasil kombinasi dari falsafah, ketrampilan, sifat, sikap, yang
seringditerapkan seorang pemimpin ketika ia mencoba mempengaruhi kinerja
bawahannya.
2.3
Lingkungan Kerja
Lingkungan
kerja dalam suatu perusahaan sangat penting untuk diperhatikanmanajemen.
Meskipun lingkungan kerja tidak melaksanakan proses produksi dalam
suatuperusahaan, namun lingkungan kerja mempunyai pengaruh langsung terhadap
parakaryawan yang melaksanakan proses produksi tersebut. Lingkungan kerja
yangmemusatkan bagi karyawannya dapat meningkatkan prestasi kerja. Sebaliknyalingkungan
kerja yang tidak memadai akan dapat menurunkan presatasi kerja danakhirnya
menurunkan produktivitas karyawan. Menurut Veithzal Rivai (dalam Leonardus;
2010) lingkungan kerja merupakan elemen-elemen organisasi sebagai sistem sosial
yangmempunyai pengaruh yang kuat di dalam pembentukan perliaku individu pada
organisasidan berpengaruh terhadap prestasi organisasi adanya sarana dan
prasarana kerja yangsesuai dengan sifat tugas yang harus diselesaikan merupakan
kondisi kerja yang kondusif.
2.4 Kepuasan
Kerja
Menurut T.
Hani Handoko (2002:193) kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang
menyenangkan atau tidak menyenangkan dimana karyawan memandang pekerjaan
mereka. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya.
Ini tampak dari sikap positif karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu
yang dihadapinya dalam lingkungannya. Semakin tinggi penilaian terhadap
kegiatan dirasakan sesuai dengan keinginan individu, maka makin tinggi
kepuasannya terhadap kegiatan tersebut. Dengan kata lain, kepuasan merupakan
evaluasi yang menggambarkan seseorang atas perasaan sikapnya senang atau tidak
senang, puas atau tidak puas dalam melakukan pekerjaannya.
BAB III
METODOLOGI
PENELITIAN
3.1 Metode
pengumpulan data
Dalam
penelitian ini penulis menggunakan data sekunder, data yang di peroleh berasal
dari jurnal-jurnal penelitian terdahulu untuk di uji kembali.
3.2 Hipotesis
Hipotesis
merupakan jawaban sementara terhadap perumusan masalah yang perlu di uji
kebenarannya. Berdasarkan telaah pustaka diatas maka penulis mencoba untuk
merumuskan hipotesis untuk di uji kebenarannya. Adapun Hipotesisnya adalah
sebagai berikut:
H0 = Tidak
ada perngaruh antara budaya organisasi, gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja
terhadap kepuasan kerja.
Ha = Ada
Pengaruh antara budaya organisasi,gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja
terhadap kepuasan kerja.
3.3 Data dan Variabel-variabel Penelitian
1. Variabel
Bebas (Independent Variable)
Pada penelitian ini yang termasuk
dalam variabel bebas adalah budaya organisasi, gaya kepemimpinan dan lingkungan
kerja yang di lambangkan dengan X
Tabel 1.1 Variabel Penelitian
Variabel
|
Jenis
|
X1
|
Budaya
Organisasi
|
X2
|
Gaya
Kepemimpinan
|
X3
|
Lingkungan
Kerja
|
2. Variabel
Terikat (Dependent Variable)
Pada penelitian ini yang termasuk
variabel terikat adalah kepuasan kerja pegawai yang dilambangkan dengan Y.
Sehingga di dapatkan model penelitian sebagai berikut :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar