BELAJAR DARI FILOSOFI JAGUNG :)
Suatu ketika, seorang wartawan mewawancarai
seorang petani untuk mengetahui rahasia
di balik buah jagungnya, yang selama bertahun-tahun selalu berhasil memenangkan
kontes perlombaan hasil pertanian. Petani itu mengaku ia sama sekali tidak
mempunyai rahasia khusus karena ia selalu membagi-bagikan bibit jagung
terbaiknya pada tetangga-tetangga di sekitar perkebunannya.
“Mengapa anda membagi-bagikan bibit jagung terbaik itu pada tetangga-tetangga
anda? Bukankah mereka mengikuti kontes ini juga setiap tahunnya?” tanya sang
wartawan.
“Tak tahukah anda?,” jawab petani itu.
“Bahwa angin menerbangkan serbuk sari dari
bunga-bunga yang masak dan menebarkannya dari satu ladang ke ladang yang lain.
Bila tanaman jagung tetangga saya buruk, maka serbuk sari yang ditebarkan ke
ladang saya juga buruk. Ini tentu menurunkan kualitas jagung saya. Bila saya
ingin mendapatkan hasil jagung yang baik, saya harus menolong tetangga saya
mendapatkan jagung yang baik pula.”
Begitu pula dengan hidup kita. Mereka yang ingin
meraih keberhasilan harus menolong tetangganya menjadi berhasil pula. Mereka
yang menginginkan hidup dengan baik harus menolong tetangganya hidup dengan
baik pula.
Sungguh…nilai dari hidup kita diukur dari
kehidupan-kehidupan yang disentuhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar